Pages

Subscribe:

Labels

Jumat, 01 Juni 2012

Klub Sepak Bola Tertua Di Dunia

Sheffield FC bukan tandingan Manchester United atau Real Madrid jika berbicara prestasi dan gelar juara. Tapi Sheffield boleh bangga dan terhormat karena mereka adalah klub tertua di dunia. Hari Rabu (24/10), Sheffield, klub Amatir yang berkompetisi empat divisi di bawah Liga Premier, merayakan ulang tahun ke-150. Dalam acara perayaan, sejumlah orang tenar sepakbola dunia, termasuk presiden FIFA Sepp Blatter, pun hadir.
“Kami punya sesuatu yang tak akan pernah dimiliki klub lain. Mereka boleh saja menjadi klub lebih besar, lebih kaya dan lebih sukses, tapi mereka tak akan pernah bisa menjadi yang pertama. Kamilah yang pertama,” ucap pelatih Sheffield David McCarthy bangga.
Perayaan digelar di sebuah Gereja Kathedral Sheffield dan dilanjutkan dengan makan malam di Balai kota Sheffield, Cutlers’ Hall. Selain Blatter, hadir pula Sir Bobby Charlton, Sir Tom Finney, Sir Bobby Robson, serta presiden Madrid Ramon Calderon dan pemilik Inter Milan Massimo Moratti.
Dalam jamuan resmi itu pula diputuskan untuk menggelar pertandingan perayaan antara Sheffield melawan Inter tanggal 8 Nopember mendatang di Bramall Lane dan akan disaksikan oleh legenda sepakbola Brasil Pele sebagai tamu kehormatan.
“Setiap klub sepakbola selalu berkembang dan klub itu pasti berhutang banyak kepada suporternya. Mereka pasti bangga karena klub ini lahir di kota Sheffield,” ujar presiden Sheffield, Richard Timms, dalam kata sambutannya.
“Perayaan ulang tahun klub pertama di dunia adalah peristiwa besar sepakbola dunia. Itu sebabnya kami sangat senang melihat kehadiran banyak figur utama sepakbola,” imbuhnya.
Selain itu, Timms juga berharap perayaan ini bisa memperkuat posisi Sheffield sebagai warisan sepakbola dunia yang akan terus bertahan ke masa depan.
“Kami punya dua benda kenangan yang tak bisa dinilai dengan apapun. Buku peraturan permainan sepakbola versi tulisan tangan tahun 1857 dan versi cetakan tahun 1859.
“Keduanya adalah benda suci sepakbola, peraturan pertama permainan yang harus dihargai oleh dunia.”
Sheffield kini memiliki anggota terhormat pada diri Blatter, Sven-Goran Eriksson (orang Swedia yang mantan Arsitek timnas Inggris dan pelatih Manchester City) dan Michael Vaughan.
Cikal Bakal Sheffield United dan Wednesday
Sheffield FC resmi berdiri pada 24 Oktober 1857. FIFA pun mengukuhkan bahwa merekalah klub sepakbola pertama di dunia. Atas statusnya itu, FIFA menganugerahkan penghargaan tertinggi FIFA Order of Merit yang bisa diberikan kepada mereka yang punya perhatian dan pengabdian terhadap sepakbola dunia. Untuk kelas klub, hanya ada dua klub di dunia yang mendapatkannya, yakni Sheffield dan Madrid, yang diberikan tahun 2004 lalu. Status unik membuat Sheffield dan Madrid menjalin hubungan yang sangat erat.
Awalnya, sepakbola yang dimainkan di seluruh kawasan Inggris tak punya peraturan jelas. Semua orang bisa menerapkan aturan yang berbeda dan bisa diikuti oleh 500 pemain dalam satu pertandingan serta sering berakhir dengan keributan.
Namun pada Oktober 1857, dua pemain kriket, William Prest dan Nathan Creswick, memelopori peraturan Baku dan membentuk Sheffield FC. Mereka menyusun peraturan main, termasuk tendangan bebas dan gawang.
“Tapi keduanya tak pernah mengklaim sebagai penemu sepakbola. Mereka hanya membentuk Organisasi pertama yang khusus memainkan sepakbola,” kata Timms.
Selama tiga tahun, Sheffield hanya bermain di antara mereka sendiri dan tak punya musuh, termasuk mempertandingkan pria yang sudah menikah melawan pria lajang. Setelah hal itu bertahan selama tiga tahun, Sheffield kemudian meminta klub kriket Hallam untuk membentuk klub sepakbola sebagai rival. Pertandingan derby antara mereka masih berlangsung hingga kini.
Hingga tahun 1862, sudah ada 15 klub lain yang didirikan di daerah Sheffield, sebuah kawasan yang terkenal dengan industri baja, yang kemudian mengorganisir dirinya di bawah perserikatan Sheffield Club. Mereka semua inilah yang menjadi ujung tombak pembentukan Asosiasi Sepakbola Inggris (FA) pada tahun 1863.
Sheffield kemudian berandil pula dalam pembentukan Sheffield United pada 1889, yang saat ini bermain di Liga Championship (divisi satu) bersama dengan Sheffield Wednesday.
Semiprofesional
Meski sebagai pelopor pembentukan banyak klub lainnya di Inggris, Sheffield FC ternyata tetap menjadi klub amatir atau semiprofesional hingga kini. Di tahun 1867, Sheffield memutuskan keluar dari liga lokal Sheffield untuk bermain di luar kawasan tersebut guna mencari tantangan yang lebih besar.
Tahun 1863, mereka menjadi anggota FA dan mencoba peruntungan ikut kompetisi profesional yang digulirkan Juli 1885. Namun Sheffield tak mampu bersaing karena selalu kalah dengan gol banyak jika menghadapi Aston Villa, Nottingham Forest dan Notts County.
FA juga kelihatan sekali mengakomodir banyaknya klub amatir atau semipro sehingga membentuk kejuaraan nasional Piala Amatir. Di ajang inilah Sheffield berhasil menjadi juara tahun 1904 sekaligus trofi pertama mereka sepanjang sejarah.
Di tahun 1949, Sheffield bergabung dengan Liga Yorkshire sebelum melibatkan diri dengan Liga Midland untuk membentuk Liga Utara Kawasan Timur pada 1982. Selama 33 tahun bermain di Liga Yorkshire, Sheffield hanya memenangi satu gelar divisi dua pada musim 1975-76.
Setelah pembentukan liga baru di divisi bawah Inggris, Sheffield menjadi juara dua kali, 1988-89 dan 1990-91. Setelah itu Sheffield mempertahankan status divisi utama semipro dari 1991 hingga 2007 dengan prestasi tertingginya di peringkat kedua.
Liga ini kemudian merestrukturisasi ke dalam Sistem Liga Nasional dan Sheffield bermain di divisi satu selatan Liga Premier Utara mulai musim 2007-08.
Sheffield kini bermarkas di Stadion Bright Finance yang berkapasitas 1.200 penonton setelah sempat berpindah-pindah stadion di kota Sheffield. Mereka juga punya dua tim senior, 9 tim yunior, satu tim wanita dan satu tim penyandang cacat.
Sheffield menyadari bahwa mereka tak akan pernah mencapai Liga Premier sebagai puncak kompetisi tertinggi di Inggris. Namun mereka ingin promosi dari Liga Premier Utara ke Divisi Premier Blue Square — sebuah liga semipro yang hanya satu tingkat di bawah Liga Sepakbola.
“Saya pikir kami tak akan pernah bisa bersaing dengan Sheffield United atau Sheffield Wednesday, namun kami harus tetap punya ambisi,” cetus pelatih McCarthy.
Data dan Fakta
Nama Lengkap: Sheffield Football Club
Julukan: The Club, The Ancients
Berdiri: 24 Oktober 1857
Stadion: Bright Finance (1200 penonton)
Presiden: Richard Timms
Pelatih: Dave McCarthy
Liga: Liga Premier Utara, divisi satu selatan
Juara Piala Amatir FA 1903-04
Juara Liga Yorshire, divisi dua 1976-77
Juara Piala Liga Yorkshire 1977-78
Juara Liga Utara Kawasan Timur, divisi satu 1988-89, 1990-91
Juara Piala Liga Utara Kawasan Timur 2000-01, 2004-05
Juara Piala Sheffield dan Hallamshire Senior 1993-94, 2004-05, 2005-06.
Sumber 

Rabu, 25 April 2012

Begitulah Cara Menghadapi Barcelona


Jose Mourinho memang tidak hadir di Camp Nou dinihari tadi. Tapi, apa yang pernah dilakukannya terhadap Barcelona seperti terulang lagi. Kali ini dalam wujud taktik bekas klub asuhannya.

Chelsea defensif! Chelsea bermain negatif! Dan ada banyak tudingan lainnya. Para pendukung Barcelona boleh-boleh saja mengutuki taktik permainan The Blues semalam, yang sampai menumpukkan sembilan pemain bahkan ketika Xavi Hernandez baru menahan bola.

Ketidaksukaan tersebut kemudian tercermin pada tulisan-tulisan yang menghiasi media asal Catalan, Sport. Mereka dengan berani menyebut bahwa Barca lebih layak untuk menang. Sebaliknya, Chelsea dituding sebagai klub yang vulgar, pengecut, penakut, dan tidak pantas untuk menang. Sport mungkin menilai, Chelsea telah memanggil seluruh kota London untuk bermain di barisan belakang mereka.

Taktik "parkir bus" Chelsea memang membuat Barca frustrasi sejak leg pertama. Tapi, Pep Guardiola sendiri enggan mengomentari taktik defensif sang lawan. Pria yang pernah menjadi gelandang Los Cules di era 90-an itu lebih suka mengomentari penyelesaian akhir timnya, pemanfaatan efisiensi peluang.

Guardiola bisa jadi benar. Barca memang berhasil membuat dua gol ke gawang Petr Cech dinihari tadi. Namun, ketika mereka membutuhkan lebih banyak keberhasilan dalam memanfaatkan peluang, yang terjadi adalah sebuah penalti yang gagal, sebuah tendangan yang membentur tiang, dan sebuah gol yang dianulir lantaran offside. Barca boleh saja mengutuki ketidakberuntungan mereka.

Di sisi lain, Chelsea akhirnya berpesta setelah Fernando Torres menggocek Victor Valdes dan membawa mereka lolos bukan hanya karena gol tandang, tetapi juga keunggulan agregat. Silakan jika ingin menilai gol Torres itu adalah gol senilai 50 juta poundsterling. Karena faktanya, gol itu dibuatnya untuk tim yang bermain di 10 orang, di sebuah stadion bernama Camp Nou, dan melajukan timnya ke final paling bergengsi antarklub Eropa.

Bagaimana Chelsea bisa menang? Jawaban pertanyaan ini kembali ke taktik bertahan tersebut. Beberapa orang boleh kesal dengan negative football seperti itu, tetapi yang lain juga boleh memujinya. Sebab, sebuah taktik bertahan tetap membutuhkan konsentrasi tinggi dan risiko untuk mengundang pelanggaran di dalam atau di depan kotak penalti. Beberapa boleh menyebut, bertahan tetaplah sebuah seni, sama indahnya dengan menyerang.

Toh, ini bukan pertama kalinya Barca menghadapi taktik defensif seketat itu. Tahun 2010, mereka pernah dibuat bingung oleh Mourinho yang ketika itu masih memanajeri Inter Milan. The Special One memang dikenal pragmatis dan tidak memiliki taktik atau pakem yang benar-benar baku. Strateginya yang disusunnya adalah hasil analisisnya atas kekuatan dan kelemahan lawan secara rinci. Oleh karenanya, tim-tim arahan Mourinho dikenal punya organisasi permainan yang rapi -- sehingga apa yang ditunjukkan Real Madrid pada laga melawan Bayern Munich pekan lalu adalah sebuah kelangkaan.

Mourinho sadar, tak mungkin menghadapi tim yang sudah sejak level akademi dicekoki pola permainan ball possession tinggi dengan permainan terbuka. Mengalahkan mereka dalam hal penguasaan bola adalah hal yang nyaris mustahil. Barca adalah tim yang kelewat dominan, mirip Belanda pada era 1974-1978. Akan sangat melelahkan jika harus mengejar bola yang dipantulkan oleh pemain-pemain Barca ke seluruh penjuru lapangan. Entah ke mana pun mereka mengoper, ke ruang kosong sekalipun, mereka pasti memiliki pemain di sana.

"Anda harus menggunakan senjata lainnya. Jika Anda berusaha untuk mencuri bola dan gagal, maka Anda akan kelelahan. Jika Anda kelelahan, maka Anda akan menciptakan ruang-ruang yang akan dimanfaatkan mereka," ucap Torres, bak menggarisbawahi kelemahan yang bisa dimanfaatkan oleh Barca.

Jadi, inilah yang dilakukan Mourinho. Inter dengan sengaja membiarkan Barcelona terus menerus memegang bola. Timnya dibiarkan untuk tidak melakukan pressing yang terlalu ketat kepada pemain-pemain Barca. Namun, di sisi lain, mereka juga menutup gerak pemain-pemain El Barca yang mampu melepaskan umpan-umpan atau operan-operan jitu. Hasilnya? Barca kalah 1-3 di Giuseppe Meazza dan menang 1-0 di Camp Nou. Hasil itu sudah cukup untuk membawa La Beneamata tampil di final tahun 2010.

Replika taktik tersebut bisa dilihat di Camp Nou dinihari tadi. Tidak sepenuhnya sama, tapi nyaris mirip. Chelsea membiarkan para pemain Barca naik seluruhnya sampai area lapangan mereka. Bola dibiarkan mengalir dari kaki Xavi ke Lionel Messi atau ke sisi sayap. Namun, di saat bersamaan mereka memenuhi kotak penalti dan area di depan kotak penalti. Taktik ini membuat Guardiola akhirnya memutuskan untuk menggunakan umpan silang, memasukkan Seydou Keita (yang bertinggi 183 cm) untuk membantu menyambut umpan-umpan tersebut, namun akhirnya gagal juga.

Ketika tengah memburu gol tambahan itulah, pertahanan Barca akhirnya bobol. Torres dengan jitu melihat ruang yang terbuka lebar ketika seluruh pemain tuan rumah berada di area timnya. Bola buangan Ashley Cole kemudian diterima olehnya dan, setelah jauh meninggalkan Javier Mascherano, ia pun mengecoh Valdes dan membuat seluruh pendukung tim tamu di Camp Nou bersorak. Sekali lagi, Barca ditaklukkan oleh strategi bertahan.

Silakan memuji semangat tak kenal lelah dalam membongkar pertahanan Chelsea dengan tak mengubah gaya natural mereka. Silakan juga memuji Chelsea yang sepanjang 90 menit sukses bertahan mati-matian dari gempuran Barca. Inilah sepakbola, tak selamanya taktik menyerang bisa memberikan kemenangan. Taktik bertahan pun sah-sah saja.

Ingat juga, ini adalah fase knock-out Liga Champions, di mana kebobolan satu gol saja bisa berimbas fatal pada sebuah tim. Sebuah tim boleh saja memperagakan pola permainan yang memnjakan mata, namun mereka harus ingat, untuk menjadi juara mereka butuh gawangnya untuk tidak kebobolan. Apalagi di kandang sendiri. Dan inilah yang dilakukan oleh Chelsea.

Apapun, laga di Camp Nou dinihari tadi adalah sebuah suguhan menarik jika benar-benar dicermati. Kartu merah, penalti yang gagal, plus gol yang mematikan perlawanan sebuah tim semua tersaji. Dan seperti yang dikatakan oleh Torres sendiri, "Inilah sepakbola; tim terbaik tak selamanya menang." Jadi apakah di musim depan Barcelona akan tetap menggunakan tajtik ini? Kita lihat saja.
Sumber